Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) mengadakan talk show Global Tiger Day (GTD) di Lot 7 SCBD, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu, (27/7/2019).
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati hari harimau dunia dengan tema membangun kepedulian generasi.
“Dari minggu ke minggu populasi harimau di Indonesia semakin menurun. Perlu mendorong upaya hukum terhadap perdagangan illegal atas produk-produk yang menggunakan bahan satwa langka seperti Harimau Sumatera,” jelas Senior Researcher TWNC Ardi Bayu Firmansyah, Kamis (25/7/2019).
Bayu menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun TWNC, sejak Januari-Juli 2019 ditemukan 10 kasus Harimau Sumatera yang meliputi perihal harimau memangsa ternak, berkeliaran di pemukiman, melukai penduduk, harimau tewas dijerat pemburu dan sebagainya.
TWNC yang konsen pada konservasi dan rehabilitasi harimau mendorong kampanye perlindungan harimau Sumatera yang efektif dengan gaya generasi milenial.
“Aneka kegiatan ini diharapkan dapat menarik keterlibatan generasi milenial dalam perlindungan Harimau Sumatera sehingga meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama Ketua Umum Artha Graha Peduli Heka Hertanto menyampaikan, keberadaan harimau di dunia telah langka hanya terdapat enam spesies. Khusus di Indonesia ada tiga spesies namun yang masih bertahan adalah spesies harimau Sumatera. Sedangkan harimau Jawa dan harimau Bali telah punah.
“Keberadaan harimau amat penting bagi kelestarian lingkungan hutan. Kalau (populasi) harimaunya terganggu, habitat hutan bisa rusak terganggu pula. Jadi amat penting penyelamatan harimau Sumatera. Terlebih buat anak cucu kita ke depan agar mereka masih dapat mengenal Tanah Air bahwa hewan harimau masih ada dan terpelihara,” pungkas Heka seraya menambahkan peringatan GTD telah digelar di seluruh dunia sejak 10 tahun ini.